Universitas Gadjah Mada memiliki citra yang luarbiasa dimata masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu kampus populer Yogyakarta, UGM membuat seakan-akan mereka yang kuliah di Jogja pasti di UGM. Seperti tidak ada kampus lain saja di Jogja. Perspektif bahwa kuliah di Jogja itu di UGM tentu terjadi karena ketenarannya sebagai kampus yang luarbiasa.
UGM berdiri tanggal 18 Desember 1948. Dan selama itu, kampus ini memiliki banyak julukan yang tersemat padanya. Salah satunya yang banyak diketahui adalah kampus biru. Jika Anda ingin berkuliah di UGm atau justru sudah mahasiswa UGM, jangan bilang Anda tidak tahu arti dari kampus biru.
Jadi, penamaan kampus biru untuk UGM ini dimulai dari sebuah novel karangan Ashadi Siregar dengan judul Cintaku di Kampus Biru. Ashadi Siregar sendiri merupakan seorang dosen di UGM, tepatnya di jurusan Ilmu Komunikasi.
Novel ini di publis dalam surat kabar nasional pada 1972 dalam bentuk cerita bersambung yang kemudian dibukukan pada 1974. Setelah baru berjalan dua tahun, novel ini diadaptasi menjadi film drama.
Film lawas itu diaminkan oleh nama-nama artis tempo dulu seperti Roy Marten, Yati Octavia, dan Rae Sita.
Oleh karena “Cintaku di Kampus Biru” ini menceritakan kisah seorang mahasiswa, maka pengambilan adegan film juga dilakukan di daerah UGM.
Novel tersebut oleh banyak mahasiswa UGM sendiri begitu menggambarkan diri mereka, sehingga julukan kampus biru untuk UGM mulailah banyak diucapkan. Walau demikian, UGM juga memiliki banyak julukan lain selain kampus biru, misal kampus kerakyatan, kampus kebangsaan, atau universitas pancasila.
5 Fakta Unik UGM Kampus Populer Yogyakarta
Nah, selain julukan-julukan tadi, UGM masih memiliki banyak fakta unik yang perlu Anda ketahui. Selama ini mungkin Anda banyak mendapat infromasi tentang cerita horor dari UGM.
Karena menjadi kampus tertua yang ada di Indonesia, konon penampakan orang Belanda atau mahasiswa dunia lain pernah dijumpai oleh beberapa pihak. Akhirnya UGM pun dikenal sebagai salah satu kampus ter-angker di Indonesia.
Namun jika disorot dibagian itu saja, rasanya kurang fair. Mengingat Anda adalah calon akademisi hebat yang tidak kelas jika membicarakan perihal sesuatu yang tak kasat mata. Lebih baik Anda membaca informasi menarik berikut ini terkait UGM sebagai kampus populer Yogyakarta :
1. Kampus Populer Yogyakarta Sekaligus Kampus Pertama
Universitas Gadjah Mada, seperti yang sudah disinggung sedikit diatas, berdiri dan mulai beroperasi setelah kemerdekaan Indonesia. Hal ini membuatnya menjadi kampus pertama di Indonesia.
UGM bahkan memiliki ikatan yang kuat dengan banyak tokoh pendiri Indonesia. kampus populer Yogyakarta ini diresmikan dan didirikan langsung oleh Bung Karno, Bung Hatta, Prof. Sardjito, Prijono, Harjono, Wreksodhiningrat, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Bahkan kawasan UGM itu sendiri, yang kerap di sebut dengan nama Bulaksumur adalah tanah luas hasil hibah dari Hamengkubuwono IX.
2. Punya Peran dalam Perjalanan Kemerdekaan
Ketika menginjakkan kaki di kawasan UGM, sebenarnya Anda sedang melihat sebuah cerita dan perjuangan yang berkembang seiring zaman. Bermain ke UGM seakan sedang berwisata sejarah dan sedikit reliji tentang masa lalu anak muda Yogyakarta.
Oleh karena lahir di tengah gejolak mempertahankan kemerdekaan, banyak warga akademik UGM yang turut serta bertempur bahu-membahu bersama rakyat. Seakan, kampus ini memiliki jiwa kampus dirgantara. Salah satu nama warga UGM yang berperan dalam perjalanan kemerdekaan adalah Prof. Dr. Ir. Herman Johannes.
Beliau adalah guru besar UGM yang dipercaya untuk membentuk dan memimpin “laboratorium persenjataan” TKR dan ikut bergerilya menghancurkan tempat-tempat vital kesultanan yang dikuasai Belanda. Ada pula nama lain seperti Prof. Sardjito selaku rektor pertama milik UGM. Beliau berjuang dan membantu di bidang Kesehatan dengan menciptakan vaksin cacar, membuat rumah sakit akademik, dan menjaga stamina para pejuang Indonesia.
Tidak ingin menahan rasa malu dari para pendidiknya, sejarah mencatat bahwa mahasiswa UGM pernah membentuk pasukan bersenjata yang disebut Korps Mahasiswa. Secara bergilir, mereka terjun ke medan pertempuran, memasok senjata, makanan, dan mengajar di daerah-daerah terpencil. Sejarah ini menunjukkan bahwa kampus populer Yogyakarta lahir dengan banyak perjuangan dan pengorbanan.
3. Kampus Populer Yogyakarta Yang Punya 5 Jatidiri
Tak hanya mahasiswa dan dosennya saja yang punya jati diri, namun kampusnya juga punya jati diri sendiri. Tak tanggung-tanggung, jati diri yang diakui bahkan hingga 5 sekaligus. Apa sajakah itu? 5 jati diri UGM antara lain adalah : Universitas Nasional, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, Universitas Pusat Kebudayaan, dan Universitas Perjuangan.
Sejak lahir, UGM telah dicanangkan untuk jadi Universitas Nasional. Presiden pertama Indonesia sendiri menyatakan bahwa UGM merupakan simbol persatuan Indonesia. Universitas Nasional adalah jati diri UGM.
Adapun peran lain disamping berkontribusi dalam mempertahankan kemerdekaan, UGM juga tercatat pernah membentuk Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa guna memberantas kebodohan dan kemiskinan pasca penjajahan. Ini melambangkan jati diri UGM sebagai Universitas Perjuangan. Dengan landasan pancasila yang terintegrasikan kedalam jati dirinya, juga membuat UGM menjadi Universitas Pancasila.
UGM juga memiliki jati diri sebagai universitas kerakyatan. Sebab, UGM banyak menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa contoh seperti pengaturan program transmigrasi, penemuan jenis-jenis padi baru, hingga pembangunan jaringan pipa di Merapi.
Yang terakhir, sebagai Universitas Pusat Kebudayaan, UGM punya kontribusi dalam pengembangan kesenian Nusantara. Hal ini terimplementasikan dari banyak Unit Kegiatan Mahasiswa di bidang kesenian. Seperti UKM Swagayugama yang bergerak di bidang kesenian Yogyakarta.
4. Besarnya Prioritas Pengabdian Masyarakat
Komitmen dalam pengabdian serta meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia merupakan sebuah prioritas dalam arus pembelajaran di Universitas Gadjah Mada. Jika Anda sudah tidak asing dengan istilah KKN atau kuliah kerja nyata sebagai tugas akhir seorang mahasiswa. Maka yang perlu Anda ketahui adalah bahwa UGM merupakan pelopornya. KKN kemudia kini menjadi sebuah langkah nyata seorang mahasiswa untuk bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya.
5. Fakta Balairung Kampus Populer Yogyakarta
Balairung merupakan gedung yang menjadi pusat administrasi UGM. Ia berdiri kokoh dan seakan menjadi ikon bagi UGM itu sendiri. Balairung UGM disebut sebagai gedung modern awal yang ada di Indonesia Ia digarap sendiri oleh GPH. Hadinegoro. Ornamen serta susunan outdoor yang berfilosofi membuat Balairung UGM terkesan modern dan klasik pada saat yang bersamaan.
Nah, itulah 5 fakta unik yang ada di UGM sebagai kampus populer Yogyakarta. Menjelajahi kota pelajar seperti Jogja pasti akan membuat wawasan Anda semakin luas. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru bagi Anda. Silahkan kunjungi website kami untuk infromasi menarik lainnya.[]