+62 811-258-168 noto.djogja@gmail.com

Bukan hanya memiliki beragam tujuan wisata dan berbagai hidangan lezat, Yogyakarta juga menghasilkan berbagai produk kriya yang tak kalah terkenal. Salah satu karya kriya asli Yogyakarta yang tetap diminati oleh banyak pengunjung adalah kerajinan perak Kotagede.

Dikenal dengan julukan “Jewellery of Jogja,” Kotagede menjadi pusat kerajinan perak dan destinasi wisata Jogja yang terkenal di Indonesia dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Kemunculan berbagai toko kerajinan perak merupakan bukti nyata bahwa banyak penduduk Kotagede mencari nafkah dari sub sektor kriya ini.

Subsektor kriya menyumbang sekitar Rp166,13 Triliun untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional pada tahun 2020, menjadikannya sebagai subsektor ekonomi kreatif dengan pendapatan terbesar kedua, mencapai 4,95 US Dollar dalam periode yang sama.

Di Indonesia, kriya merupakan salah satu subsektor yang erat kaitannya dengan industri pariwisata. Dalam negeri ini, bermacam-macam kerajinan tangan diproduksi dengan ciri khas masing-masing, termasuk yang terbuat dari kayu, logam, kulit, kaca, keramik, tekstil, dan perak.

Mengenang Jejak Sejarah Kerajinan Perak Kotagede

Terletak di pusat Kota Yogyakarta, kerajinan perak Kotagede telah hadir sejak zaman penjajahan Belanda. Awalnya, kerajinan perak hanya diproduksi untuk memenuhi pesanan dari Keraton. Namun, seiring berjalannya waktu, Mary Agnes, istri gubernur Belanda pada masa itu, turut mengembangkan industri kreasi perak di Kotagede.

Kotagede, sebuah wilayah bersejarah di Kota Yogyakarta, memiliki akar sejarah yang terkait dengan berdirinya Kerajaan Mataram Islam, yang dipimpin oleh Panembahan Senopati sebagai raja pertama. Kotagede memiliki sejarah yang panjang sebagai kerajaan mataram yang pernah menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan pada abad ke-16. 

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Ilustrasi meja kerja pengrajin perak. Sumber: Istockphoto.com

Keberadaan pengrajin perak di kota ini muncul seiring dengan pertumbuhan pusat kerajaan tersebut. Ketika pusat Kerajaan Mataram beralih ke Pleret, pengrajin perak tetap berada di kota tersebut, memenuhi kebutuhan permintaan dari masyarakat umum.

Pada masa kedatangan Belanda dengan perusahaan VOC-nya pada abad ke-16, perdagangan kreasi perak di Kotagede justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selain itu, pengrajin kuningan Boyolali seperti di Tumang juga berkembang begitu pesat dan kedua sentra pengrajin logam mulia tersebut memenuhi pesanan berbagai alat rumah tangga, seperti dari emas, perak, tembaga, dan kuningan, kepada penduduk setempat di daerah tersebut hingga ke mancanegara.

Awalnya, kerajinan perak hanya merupakan produk terbatas yang kemudian berkembang menjadi industri yang lebih besar. Kedatangan penjajah Belanda memainkan peran penting dalam mengubah landscape industri perak di sana, dengan menggabungkan unsur budaya barat dan timur. 

Pemecahan Kerajaan Mataram Islam menjadi Kraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta memiliki dampak signifikan terhadap industri perak di Kotagede. Pada saat itu, pusat kerajinan tersebut harus menjawab permintaan dari empat kraton sekaligus, yakni Kasultanan Ngayogyakarta, Kasunanan Surakarta, Puro Pakualaman, dan Mangkunegaran.

Seiring berjalannya waktu, Kotagede tetap mempertahankan kekayaan budayanya, termasuk dalam kesenian perak. Sejak zaman kerajaan Mataram, seni perak telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.

Kerajinan perak Kotagede terkenal karena detail dan kehalusan karyanya. Pengrajin perak di sini mewarisi teknik tradisional dari generasi ke generasi, menjadikan setiap karya seni perak sebagai bukti keterampilan dan dedikasi. Perpaduan antara keahlian tangan dan kreativitas membentuk warisan seni yang mempesona.

6 Pusat Kerajinan Perak yang dapat Anda Kunjungi

Pusat kerajinan perak di Kotagede dapat menjadi destinasi wisata jogja yang menarik bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan langsung proses pembuatan dan membeli kerajinan perak berkualitas. Beberapa tempat yang dapat dikunjungi di sentra kerajinan perak Kotagede meliputi:

1. Kerajinan Perak Wirabhuwana

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Kerajinan Perak Wirabhuwana. Sumber: kemenparekraf.go.id

Salah satu studio perak terkemuka di Kotagede, Kerajinan Perak Wirabhuwana menawarkan pengalaman wisata yang mencakup pameran, workshop, dan toko perak. Pengunjung dapat menyaksikan pengrajin bekerja dan memahami proses kreatif di balik setiap karya seni.

2. Museum Perak Sonobudoyo

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Lorong galeri Museum Sonobudoyo. Sumber: Google.com

Museum ini tidak hanya menyajikan koleksi bersejarah tentang perak di Kotagede, tetapi juga memperlihatkan warisan dan perkembangan kerajinan perak di daerah tersebut. Pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang sejarah dan melihat koleksi-koleksi perak yang berharga.

3. Kerajinan Perak Faizal

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Koleksi galeri Faizal Logam. Sumber: faizallogam.com

Studio perak ini menawarkan kunjungan untuk melihat secara langsung proses pembuatan perak. Pengrajin di sini menghasilkan berbagai produk perak, mulai dari perhiasan hingga perabotan rumah tangga.

4. Bentara Budaya Yogyakarta

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Sumber: Istockphoto.com

Lokasi ini sering menjadi tempat pameran dan pertunjukan seni, termasuk pameran kerajinan perak. Pengunjung dapat melihat berbagai karya seni perak dari pengrajin lokal di acara-acara tertentu.

5. Toko-toko Kerajinan di Jalan Kemasan

Jalan Kemasan di Kotagede dikenal sebagai pusat perbelanjaan kerajinan perak. Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai toko yang menjual produk perak dengan desain dan kualitas yang beragam.

6. Galeri Jejer Wadon

Galeri ini fokus pada perak dengan sentuhan feminin. Pengunjung dapat menemukan perhiasan dan aksesori perak unik yang dirancang khusus untuk wanita.

Menelusuri Jejak Sejarah Pada Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta
Plang lokasi Jejer Wadon Studio, Kotagede. Sumber: Istockphoto.com

Sebelum mengunjungi sentra kerajinan perak di Kotagede, disarankan untuk memeriksa jam operasional agar tepat dengan waktu liburan Anda dan kebijakan kunjungan setiap tempat untuk memastikan pengalaman wisata yang optimal.

Dalam menghadapi perubahan zaman, kerajinan perak terus beradaptasi. Inovasi desain dan pemasaran membuka peluang baru bagi pengrajin untuk menjangkau pasar global. Melalui kolaborasi dengan desainer modern dan pemanfaatan teknologi, kerajinan perak Kotagede terus memancarkan pesona tradisional sambil tetap relevan di era kontemporer.

Sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya, kerajinan perak tetap menjadi kebanggaan dan kekayaan yang patut dirayakan. Dengan memahami dan mengapresiasi sejarah di balik setiap karya, Anda tidak hanya menghargai keindahan visual, tetapi juga menghormati perjalanan dan warisan budaya yang diusung setiap potongan perak Kotagede.

Sekian informasi mengenai sejarah kerajinan perak kotagede dan sentra wisata yang dapat Anda ketahui. Sampai jumpa di artikel kami berikutnya.